Saturday, June 17, 2006

Happy Birthday, Kanya !

Dear Kanya,
my lovely daughter

Pada jam seperti ini, 21 tahun silam, Ayah tersentak kaget ketika seorang perawat memberitahukan dan mengucapkan: “..selamat pak! puterinya sudah lahir,cantik, sehat, tapi…perlu penanganan dokter anak karena ada cairan di saluran pernafasan..” Ditengah rasa gembira, darah terasa berhenti mengalir, adrenalin meningkat, tubuh lunglai…pokoknya cemas luarbiasa !

Selepas menemui Ibu, menyampaikan selamat dan terima kasih mendapat puteri pertama, perempuan yang cantik .... serta berdoa semoga kamu menjadi anak yang salihah.. Ayah pun bergegas ke ruang bayi ... memandang tubuh amat mungil, benar-benar amat mungil -kata dokter, berat 2970gr dan panjang 52cm- lemah terbaring dalam incubator, jika tidak keliru juga disinari untuk meningkatkan suhu tubuh kamu..

Dalam lunglai dan cemas itu, Ayah mengulang doa-doa terbaik, Ayah “bercakap-cakap” dengan tubuh mungil kamu, menyampaikan salam dan selamat datang, seraya membisikan ditelinga kamu: Adzan dan Qamat …

Ketika “bercakap-cakap” itu, Ayah seperti menerima pesan entah dari mana bahwa sebaiknya untuk bayi yang mungil itu didoakan agar menjadi “permata keluarga” dan ditengah gaya hidup konsumerisme, kebanyakan orang saling mengambil hak .. maka sebaiknya dibekali contoh agar bayi yang mungil itu bisa menjadi “perempuan yang murah hati”

Begitulah …
malam itu, 17 Juni 19985, kamu dan ibu terbaring lelap di rumah sakit ayah tafakur mencari nama yang menjadi doa buat kamu dengan pesan-pesan tadi terangkumlah sebuah doa untuk kamu “Sherita Ratnakanyaka” yang punya makna anaknya “Shermin dan Ibnu Taufan”, dengan hidayah Allah, didikan dan teladan hidup diharapkan dapat menjadi “permata hati keluarga”, selalu “murah hati, tulus menolong sesamanya” …

Ketika kamu amu melalui masa balita.. Banyak sekali Ayah temukan “permata itu” salah satu yang melekat dalam ingatan Ayah ketika belanja di sebuah toko swalayan kamu yang baru bisa berlari, seperti anak kecil lainnya, bergerak lincah memilah barang yang ada di rak, ketika menemukan sesuatu yang menarik (maaf Ayah lupa persisnya) sambil menggenggam “sesuatu” itu, dari kerling matamu seperti menunggu tawaran Ayah: “kak kamu mau, ambil aja ..!”
Ternyata kamu menggeleng, tanpa melepas dari genggaman tangan kamu tetapi sempat bergumam “…ah khan uang Ibu ngga cukup” sambil menggesekan telunjuk dan ibu jari …

Memang ketika itu, ekonomi kita masih “under subsistence level” sungguh Ayah sangat terharu dan sekaligus bangga .. ternyata doa yang ada dalam nama kamu sudah dirahmati Allah kepadamu, hingga ikhlas mengabaikan keinginan kamu ..dan itulah “permata hati”

Hari ini, 16 Juni 2006 tanpa terasa ternyata kamu sudah 21 tahun .. sebagian telah kamu pelajari dari “rumah kita” bersama ayah, ibu, Sara dan Thalita selama 21 tahun ini … perjalanan masih panjang …kamu masih punya kesempatan untuk menunjukan bahwa kamu benar-benar “permata hati kita semua”, dan tentu harus terus “murah hati” tanpa harus mengorbankan kamu sendiri karena Allah juga kurang senang orang sadaqah membiarkan dirinya menderita ..

Dear Kanya,
perjalanan masih panjang ..masih banyak kesempatan menjadi “permata hati kita semua” belajar dari kehidupan ..berkaca dari kegagalan terus melakukan fikir, dzikir dan ikhtiar buatlah hari-hari selanjutnya lebih bermanfaat untuk kamu untuk keluarga, untuk orang yang dekat untuk seluruh keluarga yang bangga pada kamu..

Semoga terus dirahmati Allahu Rabbi. Terus mendapatkan kemudahan untuk berbuat baik bangkitkan gairah untuk meningkatkan ibadah dan amaliah. Nyalakan semangat mengejar ilmu tanpa henti.. jangan pernah berhenti belajar. Amin.

Selamat Ulang Tahun, dear Kanya
Happy Birthday, lovely Kanya

Jakarta, 16 Juni 2006
pukul 08.57

Ayah

No comments: